Tabloid hiburan mingguan C&R edisi 636 Rabu (3-9 November 2010), tiba-tiba saja langka di pasaran. Sejak Selasa (2/11/2010) kemarin, tabloid tersebut mulai sukit ditemukan. Di Bandung, Rabu (3/11/2010) pagi, ribuan eksemplar tabloid ini bahkan dilaporkan telah diborong seseorang berpakaian aparat kepolisian dari Jakarta. Rupanya ada pihak yang kebakaran jenggot dengan topik bahasan utama tabloid tersebut.
Lalu apakah isi yang dimuat didalamnya sehingga membuat pihak tertentu kebakaran jenggot? dan menghilangkan peredaran tabloid tersebut? berikut cuplikannya yang diambil ruanghati.com dari TribunNews:
Tulisan ini merupakan bagian dari Isu Utama yang dimuat di tabloid C&R edisi terbaru halaman 3. Ini hanyalah sebagian dari 3 halaman pembahasan lengkap tentang “Skandal Seks Wakil Rakyat”. Tulisan ini di muat di website untuk memenuhi permintaan masyarakat.Namun pihak C & R sendiri segera akan menerbitkan edisi online dan mencetak oplah baru lagi untuk edisi yang hilang dipasaran tersebut agar masyarakat yang ingin mengetahui informasi tidak gigit jari dan bertanya tanya. Pemimpin Redaksi C&R Ilham Bintang membenarkan kabar raibnya tabloid C&R di pasaran. Pihaknya telah menerima laporan tersebut dari lapangan sejak Selasa siang.
Aroma busuk berbau skandal seks menyeruak dari gedung parlemen. Kenyataan memalukan itu terekam dari laporan yang diterima Badan Kehormatan (BK) DPR-RI sepanjang tahun ini. Dari 44 pengaduan yang masuk, sebagian besar berupa pelanggaran kesusilaan. Satu di antaranya adalah laporan dari Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tentang dugaan perkosaan yang menyebut nama M. Nazaruddin, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat.
“Kemarin, baru mendapatkan laporan kalau C&R sudah tak ditemui di kawasan Senayan, Pondok Indah, lalu melebar ke kawasan Jakarta Pusat. Malah tadi subuh, sudah ada yang menyapu bersih. Di Bandung, ribuan dibeli orang. Agen bilang yang beli seseorang berpakaian polisi. Dia mengaku dari Jakarta,” kata Ilham. Ilham menduga, aksi borong tersebut dikarenakan tema yang diangkat pada edisi terbarunya tersebut. “Kasusnya mirip dengan majalah Tempo beberapa waktu lalu,” katanya.
Dalam laporannya, C&R berusaha mengangkat kembali kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan salah satu oknum anggota dewan dari Partai Demokrat terhadap seorang perempuan berinisial D. Kasus ini sempat dilaporkan ke pihak kepolisian, namun entah kenapa tak pernah bisa diselesaikan di ranah hukum. PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) telah melaporkan kasus tersebut kepada Badan Kehormatan DPR.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Max Sopacua meminta kasus isu skandal seks yang menimpa politisi Demokrat berinisial N tidak dibesar-besarkan. Max justru menyimpan kekhawatiran isu itu dipolitisir pihak tertentu. Padahal soal selingkuh adalah wilayah pribadi. “Persoalan perselingkuhan ini urusan pribadi. Kalau disangkut pautkan dengan pekerjaan kan kita bukan orang suci,” terang Max di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11/2010). Dalam tabloid C&R edisi ‘Skandal Seks Wakil Rakyat’ dituliskan soal dugaan skandal seks politisi Demokrat berinisial N dengan seorang wanita muda. Peristiwa itu disebutkan terjadi di Bandung beberapa waktu lalu saat kongres PD. Sumber: Tribunnews, Detik dan Kompas
sumber
0 komentar:
Posting Komentar